Salah satu ciri gelombang adalah pembiasan (refraksi). Pembiasan terjadi ketika gelombang yang mula-mula bergerak melalui suatu medium, memasuki medium yang berbeda. Misalnya gelombang bunyi mula-mula bergerak di udara lalu menemui dinding tembok, sebagian gelombang bunyi dipantulkan oleh dinding tembok, sebagian lagi dibiaskan oleh tembok. Dibiaskan artinya gelombang bunyi diserap atau diteruskan dalam tembok tetapi arah rambatannya berubah. Perubahan arah rambatan terjadi karena kecepatan gelombang bunyi berubah ketika memasuki medium yang berbeda dengan medium sebelumnya.
Sudut antara sinar datang dan garis normal disebut sudut datang, sedangkan sudut antara sinar bias dan garis normal disebut sudut bias.
Apabila kecepatan gelombang bertambah ketika memasuki medium yang baru, maka sudut bias juga bertambah. Sebaliknya jika kecepatan gelombang berkurang ketika memasuki medium yang baru, maka sudut bias juga berkurang.
Misalnya gelombang bunyi bergerak dari udara ke dalam air maka kecepatan gelombang bunyi berkurang. Atau gelombang gempa bumi merambat dari tanah ke bebatuan, kecepatan gelombang berkurang. Sebaliknya kecepatan gelombang bertambah jika bergerak dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat.
Pernah bermain ke pantai? Jika Anda perhatikan secara saksama, arah gelombang air laut di tengah lautan tidak selalu menuju pantai, tetapi ketika semakin mendekati pantai, arah gelombang air laut semakin sejajar dengan tepi pantai. Hal ini terjadi karena adanya pembiasan gelombang air laut.
Hukum Pembiasan
Selama selang waktu yang sama, muka gelombang 1 bergerak sejauh l1 = v1 t dan muka gelombang 2 bergerak sejauh l2 = v2 t. Di mana v1 adalah kecepatan gelombang di medium 1 misalnya udara dan v2 adalah kecepatan gelombang di medium 2 misalnya air.
P sama sehingga kedua rumus disederhanakan menjadi: