Contoh Soal Pembahasan Reaksi Inti (Fisi dan Fusi)
Reaksi inti merupakan salah satu fenomena fisika yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang energi. Ada dua jenis reaksi inti yang utama, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep dasar, perbedaan, serta beberapa contoh soal beserta pembahasannya terkait reaksi inti, baik fisi maupun fusi.
Pendahuluan Reaksi Fisi dan Fusi
Fisi adalah proses di mana inti atom besar dan berat, seperti uranium-235 atau plutonium-239, dibelah menjadi inti-inti yang lebih kecil dan lebih ringan. Proses ini melepaskan sejumlah besar energi karena beberapa massa inti awal diubah menjadi energi, sesuai dengan persamaan terkenal dari Albert Einstein, \(E=mc^2\). Reaksi fisi banyak digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir dan senjata nuklir.
Sebaliknya, fusi adalah proses di mana inti-inti ringan bergabung menjadi inti yang lebih berat. Contoh paling umum dari reaksi fusi adalah penggabungan inti-inti hidrogen menjadi helium, seperti yang terjadi di dalam matahari dan bintang lainnya. Fusi menghasilkan lebih banyak energi per satuan massa dibandingkan dengan fisi dan merupakan sumber energi di alam semesta.
Contoh Soal dan Pembahasan
Untuk lebih memahami kedua jenis reaksi inti ini, mari kita bahas beberapa contoh soal yang sering muncul dalam pembelajaran fisika nuklir.
Soal 1: Reaksi Fisi Uranium-235
Salah satu reaksi fisi yang paling umum adalah ketika uranium-235 menangkap sebuah neutron dan membelah menjadi barium-141 dan krypton-92, sambil melepaskan tiga neutron tambahan. Tuliskan persamaan reaksi ini dan hitung jumlah energi yang dilepaskan, jika massa inti uranium-235 adalah 235,0439 u, barium-141 adalah 140,9144 u, dan krypton-92 adalah 91,9262 u. Massa neutron adalah 1,0087 u.
Pembahasan:
Reaksi inti yang terjadi dapat ditulis sebagai:
\[
\text{^{235}_{92}U} + \text{n} \rightarrow \text{^{141}_{56}Ba} + \text{^{92}_{36}Kr} + 3\text{n}
\]
Untuk menghitung energi yang dilepaskan, kita perlu mengetahui defisit massa, yaitu perbedaan antara massa awal dan massa produk:
1. Massa awal = Massa uranium-235 + Massa neutron = 235,0439 u + 1,0087 u = 236,0526 u
2. Massa produk = Massa barium-141 + Massa krypton-92 + 3 Massa neutron = 140,9144 u + 91,9262 u + 3(1,0087 u) = 235,8607 u
3. Defisit massa (Δm) = Massa awal – Massa produk = 236,0526 u – 235,8607 u = 0,1919 u
Energi yang dilepaskan dapat dihitung menggunakan persamaan \(E=mc^2\), di mana 1 u setara dengan 931.5 MeV:
\[
\Delta E = \Delta m \times 931.5 \, \text{MeV} = 0.1919 \times 931.5 \, \text{MeV} \approx 178.8 \, \text{MeV}
\]
Jadi, energi yang dilepaskan dalam reaksi fisi ini adalah sekitar 178.8 MeV.
Soal 2: Reaksi Fusi Hidrogen
Sebagai contoh dari reaksi fusi, mari kita tinjau reaksi antara dua inti deuterium (\( \text{^2_1H} \)) untuk membentuk inti helium-3 (\( \text{^3_2He} \)) dan satu neutron. Hitung energi yang dilepaskan jika massa deuterium adalah 2,0141 u, massa helium-3 adalah 3,0160 u, dan massa neutron adalah 1,0087 u.
Pembahasan:
Reaksi inti yang terjadi dapat ditulis sebagai:
\[
\text{^2_1H} + \text{^2_1H} \rightarrow \text{^3_2He} + \text{n}
\]
Hitung defisit massa yang terjadi dalam reaksi tersebut:
1. Massa awal = 2(2,0141 u) = 4,0282 u
2. Massa produk = Massa helium-3 + Massa neutron = 3,0160 u + 1,0087 u = 4,0247 u
3. Defisit massa (Δm) = Massa awal – Massa produk = 4,0282 u – 4,0247 u = 0,0035 u
Energi yang dilepaskan dapat dihitung:
\[
\Delta E = \Delta m \times 931.5 \, \text{MeV} = 0.0035 \times 931.5 \, \text{MeV} \approx 3.26 \, \text{MeV}
\]
Energi yang dilepaskan dari reaksi fusi ini adalah sekitar 3.26 MeV.
Perbandingan dan Aplikasi
Dari dua contoh soal tersebut, dapat kita simpulkan bahwa meskipun reaksi fusi menghasilkan energi per peristiwa sedikit lebih kecil dibandingkan energi yang dilepaskan oleh reaksi fisi, keuntungan utama dari fusi adalah potensi energinya yang jauh lebih besar bila dilakukan dalam jumlah besar, seperti di dalam sebuah reaktor fusi yang idealnya bisa menyelesaikan masalah energi dunia dengan lebih bersih dan aman.
Reaksi fisi saat ini sudah banyak diaplikasikan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir, namun memiliki kendala dari segi keselamatan dan limbah radioaktif yang dihasilkan. Sementara itu, reaksi fusi, yang menjadi dasar dari energi matahari dan bintang, sedang dalam tahap pengembangan dengan proyek seperti ITER di Prancis yang bertujuan untuk menunjukkan kelayakan fusi nuklir sebagai sumber energi bersih di masa depan.
Kesimpulan
Pemahaman tentang reaksi inti, baik fisi maupun fusi, sangatlah penting dalam konteks perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Selain itu, pengetahuan tersebut juga memberikan kita wawasan yang lebih dalam tentang cara kerja alam semesta dan potensi penerapan dalam penyediaan sumber energi yang berkelanjutan. Dalam mempelajari reaksi inti, latihan soal seperti yang telah kita bahas di atas membantu dalam memperdalam pemahaman konsep serta aplikasi dari energi nuklir ini.