Pengertian Vektor Satuan
Vektor satuan (unit vektor) merupakan suatu vektor yang besarnya = 1. vektor satuan tidak mempunyai satuan dan berfungsi menunjukkan suatu arah dalam ruang. Untuk membedakannya dari vektor biasa maka dicetak tebal (untuk tulisan cetak) atau di atasnya disisipkan tanda ^ (untuk tulisan tangan).
Pada sistem koordinat kartesius (xyz) kita menggunakan vektor satuan i untuk menunjukkan arah sumbu x positif, j untuk menunjukkan arah sumbu y positif, k untuk menunjukkan arah sumbu y positif. Continue reading “Vektor satuan”
Perkalian silang dari dua vektor, misalnya vektor A dan B ditulis sebagai A x B (A silang B). Perkalian silang disebut perkalian vektor karena hasil perkalian ini menghasilkan besaran vektor.
Misalnya vektor A dan vektor B tampak seperti gambar di bawah.
Untuk mendefinisikan perkalian silang antara vektor A dan B (A x B), kita gambarkan vektor A dan B seperti gambar di atas, dan digambarkan juga komponen vektor B yang tegak lurus pada A, yang besarnya sama dengan B sin teta.
Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan besar perkalian silang vektor A dan B (A x B) sebagai hasil kali besar vektor A dengan komponen vektor B yang tegak lurus pada vektor A. Continue reading “Perkalian silang”
Vektor bukan bilangan biasa sehingga perkalian biasa tidak bisa langsung digunakan pada vektor. Kita harus menggunakan perkalian vektor. Perkalian vektor terdiri dari dua jenis yaitu perkalian titik dan perkalian silang. Perkalian titik disebut juga perkalian skalar karena menghasilkan besaran skalar. Perkalian silang disebut juga perkalian vektor karena menghasilkan besaran vektor. Misalnya terdapat dua vektor, yakni A dan B. Perkalian skalar dari vektor A dan B dinyatakan dengan A.B. Karena menggunakan notasi titik maka perkalian ini dinamakan perkalian titik. Perkalian vektor dari A dan B dinyatakan dengan A x B. Karena menggunakan notasi x, maka perkalian ini disebut perkalian silang. Continue reading “Perkalian titik”
3 Pembahasan Soal Perpindahan Kalor
1. UN IPA SMP tahun 2008 P37 No. 4
Perhatikan gambar berikut!
Bila tiga pipa dimasukkan ke dalam kotak kaca yang tertutup seperti pada gambar. Asap gulungan kertas ditempatkan di ujung pipa B dan masuk melalui pipa tersebut, maka asap tersebut akan keluar lagi melalui pipa A dan pipa C seperti terlihat pada gambar. Peristiwa ini terjadi karena adanya perpindahan kalor secara….
A. konveksi
B. konduksi
C. induksi
D. radiasi
Pembahasan Continue reading “Pembahasan soal perpindahan kalor”
5 Pembahasan Soal Usaha
1. Perhatikan gambar berikut ini!
Besarnya usaha yang dikerjakan pada balok adalah …
A. 3 Joule
B. 8 Joule
C. 16 Joule
D. 48 Joule
Pembahasan Continue reading “Pembahasan soal usaha”
4 Contoh soal bidang miring Fisika SMP
1. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah trolly yang beratnya 10 N ditarik dari dasar bidang miring hingga mencapai puncak bidang miring. Besarnya gaya F yang diperlukan adalah…
A. 15,0 N
B. 12,5 N
C. 5,0 N
D. 2,5 N
Pembahasan Continue reading “Contoh soal bidang miring”
14 Pembahasan Soal Kalor dan Perubahan Wujud
Pembahasan Soal Kalor
1. Untuk menaikkan suhu air laut 1°C diperlukan kalor 3900 Joule. Jika kalor jenis air laut 3,9 × 103 J/Kg°C, maka massa air laut adalah …
A. 100 kg
B. 10 kg
C. 1 kg
D. 0,1 kg
Pembahasan Continue reading “Pembahasan soal kalor dan perubahan wujud”
5 Pembahasan soal energi potensial dan energi kinetik
1. Perhatikan gambar dibawah!
Benda A mempunyai massa 1.500 gram berada pada posisi seperti gambar . Setelah beberapa saat benda tersebut jatuh ke tanah. Energi potensial terbesar yang dimiliki oleh benda A
adalah… (diketahui g bumi = 10 m/s2)
A. 15 Joule
B. 200 Joule
C. 300 Joule
D. 30.000 Joule
Pembahasan Continue reading “Pembahasan soal energi potensial dan energi kinetik”