Hikayat perjalanan Marco Polo ke Tiongkok

Hikayat Perjalanan Marco Polo ke Tiongkok

Pengantar

Marco Polo adalah seorang penjelajah asal Venice, Italia, yang dikenal luas karena petualangannya yang menakjubkan ke Tiongkok pada abad ke-13. Perjalanannya diabadikan dalam buku “Il Milione,” atau yang lebih dikenal sebagai “The Travels of Marco Polo.” Buku ini tidak hanya memberikan pandangan yang jarang tentang wilayah Asia pada waktu itu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi berbagai generasi penjelajah dan memicu imajinasi banyak orang di Eropa mengenai dunia yang jauh dan eksotis.

Latar Belakang Keluarga

Marco Polo lahir pada tahun 1254 di Venice, salah satu kota paling berpengaruh di Italia. Keluarganya adalah pedagang sukses yang sering melakukan perjalanan jauh untuk berdagang. Ayahnya, Niccolò Polo, dan pamannya, Maffeo Polo, merupakan pedagang yang telah terlebih dahulu melakukan perjalanan ke Asia, termasuk Tiongkok.

Sewaktu Marco masih kecil, ayah dan pamannya berangkat dalam perjalanan panjang ke Asia pada tahun 1260. Mereka berhasil mencapai Tiongkok dan bertemu dengan Kublai Khan, kaisar dari dinasti Yuan pada saat itu. Ketika mereka kembali ke Venice, Marco yang saat itu baru berusia sekitar 15 tahun, sangat tertarik dengan cerita-cerita mereka tentang dunia timur yang luas dan penuh dengan kekayaan dan kesempatan.

Perjalanan Menuju Tiongkok

Pada tahun 1271, Marco Polo memulai perjalanan epiknya ke Tiongkok bersama ayah dan pamannya. Mereka meninggalkan Venice dan menuju ke Akko, kota pelabuhan di Palestina saat ini. Dari sana, mereka melakukan perjalanan ke daratan melalui Persia (sekarang Iran) serta melintasi wilayah Asia Tengah yang penuh dengan berbagai tantangan alam.

Perjalanan mereka berlangsung selama tiga setengah tahun, menempuh berbagai rintangan seperti padang pasir yang tandus, gunung-gunung tinggi, dan iklim ekstrem. Selama perjalanan mereka, Marco Polo mencatat pengamatannya yang detail tentang berbagai budaya, agama, dan masyarakat yang mereka temui. Pencatatan ini menjadi informasi berharga yang jarang diketahui oleh dunia Barat pada waktu itu.

BACA JUGA  Asal usul dan sejarah perkembangan internet

Tiba di Istana Kublai Khan

Setelah melintasi ribuan mil, akhirnya mereka tiba di istana Kublai Khan di Khanbaliq (sekarang Beijing) pada tahun 1275. Kublai Khan menyambut mereka dengan hangat dan tertarik dengan pengetahuan dan cerita yang dibawa oleh keluarga Polo. Bahkan, Kublai Khan sangat terkesan dengan Marco Polo sehingga dia diangkat sebagai diplomat dan perwakilan yang dipercaya untuk melakukan berbagai misi penting di wilayah kekaisaran.

Selama pengabdiannya di bawah Kublai Khan, Marco Polo berkesempatan mengunjungi berbagai bagian dari kekaisaran yang luas itu. Ia melakukan perjalanan ke tempat-tempat seperti Yunnan di selatan China, Tibet, dan bahkan mungkin sampai ke Birma (Myanmar) dan India. Pengamatannya yang tajam mengenai geografi, ekonomi, dan kehidupan sosial daerah-daerah tersebut memberikan wawasan luas bagi dunia Barat tentang Asia.

Gambaran Tiongkok dalam “Il Milione”

Dalam buku “Il Milione,” Marco Polo memberikan gambaran yang sangat mendetail tentang Tiongkok dan kekayaan yang dimilikinya. Di antaranya adalah penggunaan uang kertas yang luas yang sangat kontradiktif dengan sistem ekonomi Eropa pada waktu itu yang masih didominasi pertukaran koin logam. Marco Polo juga menjelaskan tentang Kota Terlarang, sebuah kompleks istana megah yang menjadi pusat pemerintahan dan kediaman kaisar.

Selain itu, Marco Polo mencatat tentang teknologi dan inovasi yang ia temui di Tiongkok, seperti bubuk mesiu, kompas, dan teknologi pencetakan. Ia juga menceritakan sistem pertanian yang maju, saluran irigasi, dan lahan pertanian yang produktif. Deskripsi-deskripsi ini memberikan perspektif baru bagi orang Eropa tentang betapa maju dan berkembangnya peradaban Tiongkok pada masa itu.

BACA JUGA  Kontribusi Immanuel Kant dalam filsafat

Kehidupan Sosial dan Budaya

Selama tinggal di Tiongkok, Marco Polo juga mempelajari tentang kebudayaan Tiongkok yang kaya dan beragam. Ia menggambarkan kehidupan sosial yang didasarkan pada hukum dan moral Konfusianisme yang kuat. Upacara dan tradisi Tiongkok, dari pernikahan hingga festival, semua mendapatkan tempat dalam catatannya.

Marco juga mengamati berbagai kepercayaan agama yang ada di Tiongkok, termasuk Buddhisme, Taoisme, dan berbagai bentuk agama rakyat yang unik. Ia sangat terkesan dengan toleransi beragama yang dijunjung tinggi oleh Kublai Khan, yang memperbolehkan berbagai agama hidup berdampingan dengan damai di bawah pemerintahannya.

Pengaruh dan Kontroversi

Setelah menghabiskan hampir 17 tahun di Tiongkok, keluarga Polo memutuskan untuk kembali ke Venice. Mereka melakukan perjalanan pulang melalui jalur laut, melewati wilayah-wilayah seperti Sumatra, India, dan Persia. Perjalanan pulang ini menambah lebih banyak bab lagi dalam kisah luar biasa mereka.

Marco Polo akhirnya kembali ke Venice pada tahun 1295. Tak lama setelah kepulangannya, ia terlibat dalam konflik antara Venice dan Genoa dan ditangkap. Saat dipenjara di Genoa, ia bertemu dengan seorang penulis bernama Rustichello da Pisa. Bersama-sama, mereka mulai menyusun catatan perjalanan Marco Polo yang kemudian dikenal sebagai “Il Milione.”

Buku ini, meskipun sangat populer, juga menimbulkan berbagai kontroversi. Banyak orang di Eropa yang skeptis tentang kebenaran cerita-cerita yang diberikan oleh Marco Polo. Mereka merasa bahwa deskripsi tentang Tiongkok terlalu fantastis untuk dipercaya. Namun, seiring berjalannya waktu dan lebih banyak pengetahuan tentang Asia yang terungkap, banyak catatan Marco Polo terbukti akurat dan sangat berharga.

BACA JUGA  Mengenal sejarah kerajaan Tarumanagara

Warisan Marco Polo

Warisan Marco Polo baik dalam sejarah penjelajahan maupun dalam hubungan antara Timur dan Barat sangatlah besar. Buku “Il Milione” menjadi salah satu referensi penting bagi penjelajah seperti Christopher Columbus, yang terinspirasi untuk mencari rute laut ke Asia. Selain itu, catatan Marco Polo memberikan wawasan yang mendalam dan pertama kali tentang berbagai aspek kehidupan di Asia yang kala itu sangat sedikit diketahui oleh orang Barat.

Catatannya juga membantu membuka pintu bagi pertukaran budaya dan pengetahuan antara dunia Barat dan Timur. Sampai hari ini, kisah Marco Polo menjadi simbol ketekunan, keberanian, dan rasa ingin tahu manusia yang tak terbatas.

Dalam pandangan yang lebih luas, perjalanan Marco Polo adalah sebuah pelajaran tentang pentingnya saling pengertian dan pengetahuan lintas budaya. Ia menunjukkan bahwa meskipun kita mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda, kita dapat belajar satu sama lain dan berkembang bersama.

Penutup

Hikayat perjalanan Marco Polo ke Tiongkok bukan hanya sekadar cerita petualangan. Ini adalah kisah tentang penemuan dan pemahaman. Dari Venice hingga ke Tiongkok dan kembali lagi, perjalanannya mengulurkan jembatan antara Dunia Barat dan Timur, memberikan pandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang peradaban yang berbeda. Hingga saat ini, Marco Polo tetap menjadi salah satu penjelajah paling berpengaruh dalam sejarah, dan kisah hidupnya terus menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

Tinggalkan komentar