Protokol kegawatdaruratan stroke iskemik

Artikel Mengenai Protokol Kegawatdaruratan Stroke Iskemik

Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terhambat, biasanya karena adanya gumpalan darah. Penanganan kegawatdaruratan stroke iskemik harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk meminimalisir kerusakan otak dan memaksimalkan pemulihan pasien. Berikut adalah protokol kegawatdaruratan stroke iskemik yang umumnya diikuti oleh tenaga medis:

1. Pencatatan waktu onset gejala: Sangat penting untuk mengetahui waktu mulainya gejala karena beberapa penanganan hanya efektif jika diberikan dalam jendela waktu tertentu.

2. Skrining dan Triage: Pasien akan segera dievaluasi untuk menentukan keparahan stroke dan urgensitas penanganannya.

3. Pemeriksaan fisik dan neurologis: Termasuk skala penilaian stroke seperti NIH Stroke Scale untuk mengukur keparahan stroke.

4. Pemeriksaan darurat: CT scan atau MRI kepala untuk menegakkan diagnosis stroke iskemik dan untuk mengecualikan stroke hemoragik.

5. Pengelolaan airway, breathing, dan circulation (ABC): Pemeliharaan fungsi vital dan oksigenasi harus diprioritaskan.

6. Pengelolaan tekanan darah: Penyesuaian tekanan darah harus dilakukan secara hati-hati, karena tekanan darah yang terlalu tinggi atau rendah dapat memperburuk keadaan.

7. Penanganan trombolitik: tPA (tissue Plasminogen Activator) diberikan jika pasien memenuhi syarat dan tiba pada fasilitas kesehatan dalam waktu kurang dari 4,5 jam setelah onset gejala.

8. Intervensi endovaskular: Prosedur mechanical thrombectomy dapat dilakukan hingga 24 jam dari waktu onset pada pasien yang dipilih.

9. Perawatan intensif: Pasien mungkin memerlukan perawatan di unit stroke atau ICU untuk pemantauan dan manajemen.

10. Rehabilitasi: Inisiasi rehabilitasi dini untuk optimasi pemulihan.

20 Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Protokol Kegawatdaruratan Stroke Iskemik

1. Apa itu stroke iskemik?
Stroke iskemik adalah kondisi dimana aliran darah ke otak terhenti karena adanya gumpalan darah.

READ  Metode diagnostik untuk demam berdarah

2. Mengapa penting mengetahui waktu onset gejala stroke?
Karena beberapa perawatan seperti pemberian tPA sangat efektif jika diberikan dalam periode 4,5 jam pertama dari onset gejala.

3. Apa itu NIH Stroke Scale?
NIH Stroke Scale adalah alat yang digunakan untuk mengukur keparahan stroke.

4. Apakah CT scan selalu diperlukan pada stroke iskemik?
Ya, CT scan atau MRI diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan mengecualikan kemungkinan stroke hemoragik.

5. Bagaimana tekanan darah harus dikelola pada kegawatdaruratan stroke iskemik?
Tekanan darah harus diadjust dengan hati-hati untuk menghindari peningkatan yang bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut atau penurunan yang bisa mengurangi perfusi ke otak.

6. Apa itu tPA dan kapan sebaiknya diberikan?
tPA (tissue Plasminogen Activator) adalah obat yang digunakan untuk menghancurkan gumpalan darah dan harus diberikan dalam jangka waktu 4,5 jam dari waktu onset gejala stroke iskemik.

7. Siapa saja yang memenuhi syarat untuk pemberian tPA?
Pasien dengan stroke iskemik yang datang kurang dari 4,5 jam dari onset gejala dan tidak memiliki kontraindikasi terhadap penggunaan tPA.

8. Apa itu mechanical thrombectomy?
Mechanical thrombectomy adalah prosedur endovaskular yang dilakukan untuk mengangkat gumpalan darah di otak dengan menggunakan alat khusus.

9. Sampai berapa jam setelah onset gejala, mechanical thrombectomy bisa dilakukan?
Prosedur ini bisa dilakukan hingga 24 jam dari waktu onset pada pasien yang dipilih.

10. Apa yang dilakukan di unit stroke atau ICU untuk pasien stroke iskemik?
Pasien akan dipantau secara intensif dan mendapatkan manajemen dari gejala serta pengobatan yang diperlukan.

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari KEDOKTERAN

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca