Teknik mengatasi defensiveness dalam konseling

TEKNIK MENGATASI DEFENSIVENESS DALAM KONSELING

Defensiveness (bersikap defensif) adalah kondisi ketika seseorang merasa diserang atau dianiaya, sehingga ia secara otomatis akan mempertahankan diri. Saat defensiveness terjadi dalam sesi konseling, hal ini dapat menjadi hambatan yang signifikan dalam mencapai tujuan pengembangan pribadi dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, penting bagi seorang konselor untuk memiliki teknik-teknik yang efektif untuk mengatasi defensiveness dalam konseling. Berikut ini adalah beberapa teknik yang dapat digunakan:

1. Bersikap empatik: Konselor perlu memahami dan mengakui perasaan klien dengan cara yang empatik, tanpa menghakimi atau mengkritik.
2. Menciptakan lingkungan yang aman: Konselor harus menciptakan suasana yang aman dan terbuka di mana klien merasa nyaman untuk berbagi pengalaman dan perasaannya.
3. Menghindari bahasa yang menyerang: Konselor harus menggunakan bahasa yang bijaksana dan tidak menyerang, sehingga klien tidak merasa diserang.
4. Pertanyaan yang terbuka: Mengajukan pertanyaan terbuka membantu klien untuk berbicara lebih bebas dan mengurangi kecenderungan defensiveness.
5. Mendengarkan aktif: Konselor perlu mendengarkan dengan baik dan memberikan perhatian penuh pada klien, sehingga klien merasa didengar dan dihargai.
6. Menjaga ekspresi non-verbal yang positif: Ekspresi wajah dan bahasa tubuh konselor perlu mencerminkan empati dan kehadiran yang positif.
7. Pemberian validasi: Mengakui perasaan dan pengalaman klien dapat membantu mengurangi defensiveness.
8. Menggunakan humor: Humor yang tepat dapat membantu meringankan ketegangan dan mengurangi reaksi defensif.
9. Menyeimbangkan kritik dan pujian: Konselor perlu memberikan kritik konstruktif dan pujian secara seimbang, sehingga klien tidak merasa diserang atau dipuji secara berlebihan.
10. Menggunakan pendekatan kolaboratif: Melibatkan klien dalam menemukan solusi atau pengambilan keputusan dapat membantu mengurangi reaksi defensif.

READ  Bagaimana konseling membantu dalam self-acceptance

Pertanyaan dan Jawaban mengenai Teknik Mengatasi Defensiveness dalam Konseling:

1. Apa yang dimaksud dengan defensiveness dalam konseling?
– Defensiveness dalam konseling adalah sikap bertahan diri yang muncul saat seseorang merasa diserang atau dianiaya dalam sesi konseling.

2. Mengapa defensiveness menjadi masalah dalam konseling?
– Defensiveness dapat menjadi hambatan dalam mencapai tujuan pengembangan pribadi dan pemecahan masalah, karena klien cenderung menutup diri dan sulit menerima bantuan.

3. Bagaimana konselor dapat mengatasi defensiveness?
– Konselor dapat mengatasi defensiveness dengan bersikap empatik, menciptakan lingkungan yang aman, menghindari bahasa yang menyerang, dan mendengarkan aktif.

4. Mengapa penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dalam konseling?
– Lingkungan yang aman memberikan rasa nyaman kepada klien untuk berbagi pengalaman dan perasaannya tanpa takut dievaluasi atau dikritik.

5. Apa yang dimaksud dengan pertanyaan terbuka dalam konseling?
– Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memungkinkan klien untuk memberikan jawaban yang panjang dan mendalam, yang dapat mengurangi kecenderungan defensiveness.

6. Mengapa mendengarkan aktif penting dalam mengatasi defensiveness?
– Mendengarkan aktif menunjukkan perhatian penuh pada klien dan membantu klien merasa didengar dan dihargai, mengurangi reaksi defensif.

7. Apa yang dimaksud dengan pemberian validasi dalam konseling?
– Pemberian validasi adalah mengakui perasaan dan pengalaman klien, sehingga klien merasa dipahami dan dihargai dalam sesi konseling.

8. Bagaimana humor dapat membantu mengatasi defensiveness?
– Humor yang tepat dapat meringankan ketegangan dan mengurangi reaksi defensif, serta memperkuat hubungan antara konselor dan klien.

9. Mengapa penting untuk menjaga pendekatan kolaboratif dalam konseling?
– Pendekatan kolaboratif melibatkan klien dalam menemukan solusi atau pengambilan keputusan, yang dapat mengurangi reaksi defensif dan meningkatkan efektivitas konseling.

READ  Konseling pada lansia dengan masalah demensia

10. Apa keuntungan dari menggunakan teknik mengatasi defensiveness dalam sesi konseling?
– Menggunakan teknik mengatasi defensiveness dapat memperkuat hubungan antara konselor dan klien, memfasilitasi pemecahan masalah, dan membantu klien mencapai tujuan pengembangan pribadi.

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari KONSELING

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca