Keuangan perilaku dan pengaruhnya

Keuangan Perilaku dan Pengaruhnya

Keuangan perilaku adalah disiplin ilmiah yang menggabungkan psikologi dan ekonomi untuk mengidentifikasi dan memeriksa bagaimana perilaku manusia memengaruhi keputusan keuangan individu dan pasar secara keseluruhan. Dalam dunia keuangan tradisional, diasumsikan bahwa investor bersikap rasional dan memiliki akses penuh terhadap informasi untuk membuat keputusan yang optimal. Namun, kenyataannya sering kali jauh berbeda. Manusia adalah makhluk emosional dan kompleks, dan keuangan perilaku berupaya memahami ketidakkonsistenan dan penyimpangan dari teori keuangan tradisional tersebut.

Konsep Dasar Keuangan Perilaku

Keuangan perilaku menekankan bahwa keputusan keuangan sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, seperti emosi, bias kognitif, dan norma sosial. Berikut adalah beberapa konsep utama dalam keuangan perilaku:

1. Bias Kognitif : Bias kognitif adalah kecenderungan sistematis atau pola kesalahan dalam penilaian yang terjadi ketika individu memproses dan menginterpretasikan informasi. Contoh dari bias kognitif termasuk:

– Overconfidence Bias : Keyakinan berlebih pada kemampuan atau pengetahuan diri sendiri sehingga dapat mengarah pada pengambilan risiko yang tidak realistis.
– Anchoring : Ketidakmampuan untuk melihat suatu informasi tanpa dipengaruhi oleh angka atau data awal yang diberikan.
– Herd Behavior : Kecenderungan individu untuk mengikuti apa yang dilakukan mayoritas, sering kali tanpa analisis lebih lanjut tentang keputusan tersebut.

2. Prospect Theory : Teori ini, yang dikemukakan oleh Daniel Kahneman dan Amos Tversky, menunjukkan bahwa investor cenderung lebih merasakan kekecewaan atas kerugian dibandingkan dengan kepuasan dari keuntungan yang setara. Artinya, “rasa sakit” dari kehilangan $100 lebih besar dibandingkan “rasa senang” dari mendapatkan $100.

3. Heuristic : Heuristik adalah pendekatan praktis atau metode ‘rule of thumb’ untuk membuat keputusan lebih cepat dan efisien. Namun, pendekatan ini sering kali mengakibatkan kesalahan atau pertimbangan yang tidak akurat. Misalnya, heuristik ketersediaan adalah kecenderungan untuk mengandalkan informasi yang mudah diingat atau yang baru-baru ini terjadi.

READ  Panduan pinjaman online yang aman

Pengaruh Keuangan Perilaku Terhadap Individu

Keuangan perilaku memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana individu mengambil keputusan terkait investasi, tabungan, dan pengeluaran. Berikut adalah beberapa cara keuangan perilaku memengaruhi keputusan individu:

1. Investasi yang Tidak Rasional :
– Home-Bias : Investor cenderung lebih memilih saham dari perusahaan yang berada di negara atau wilayah mereka sendiri daripada mendiversifikasikan portofolio mereka secara internasional.
– Treynor-Black Model : Kehadiran bias seperti overconfidence dapat menyebabkan investor untuk mempercayai bahwa mereka bisa ‘mengalahkan pasar’, padahal sejarah menunjukkan bahwa sangat sedikit investor individu yang bisa melakukannya secara konsisten.

2. Pengelolaan Risiko :
– Behavioral Portfolio Theory (BPT) : Tidak seperti Teori Portofolio Modern yang mengasumsikan diversifikasi sempurna, BPT menunjukkan bahwa investor sering kali membagi aset mereka dalam ‘mental accounts’. Contohnya, seseorang mungkin menempatkan uang pensiun dalam investasi yang sangat aman, sementara menggunakan portofolio yang berbeda untuk investasi yang lebih spekulatif.

3. Pengambilan Keputusan Keuangan Sehari-Hari :
– Status Quo Bias : Kecenderungan untuk menolak perubahan dan tetap pada kondisi saat ini, meskipun ada opsi yang lebih menguntungkan. Dalam konteks keuangan, ini dapat terlihat ketika individu enggan untuk mengubah rencana pensiun atau investasi mereka meski ada peluang yang lebih baik.
– Loss Aversion : Kecenderungan untuk lebih memfokuskan diri pada mencegah kerugian daripada mencapai keuntungan. Hal ini bisa mengakibatkan seseorang tidak mengambil langkah-langkah yang berisiko tetapi perlu untuk pertumbuhan keuangan mereka.

Pengaruh Keuangan Perilaku Terhadap Pasar

Keuangan perilaku juga menawarkan penjelasan mengapa pasar sering kali menunjukkan perilaku yang tampak irasional dan dapat dilihat dalam kejadian seperti gelembung ekonomi atau keruntuhan pasar.

1. Gelembung Ekonomi dan Keruntuhan Pasar :
– Dot-com Bubble : Pada akhir 1990-an, optimisme berlebihan dan spekulasi terhadap perusahaan teknologi internet menyebabkan harga saham perusahaan-perusahaan tersebut melonjak jauh di atas nilai fundamentalnya. Ketika gelembung ini pecah, banyak investor mengalami kerugian besar.
– Financial Crisis 2008 : Perilaku irasional seperti pinjaman berlebihan dan penilaian risiko yang salah juga berperan dalam menyulut krisis keuangan global.

READ  Menyiapkan dana darurat yang cukup

2. Market Anomalies : Fenomena seperti January Effect atau Weekend Effect bertentangan dengan hipotesis pasar efisien, menunjukkan bahwa ada pola dalam harga saham yang dapat diprediksi berdasarkan waktu.

3. Momentum Investing : Keuangan perilaku memberikan dasar bagi strategi investasi yang berfokus pada mengikuti tren pasar. Strategi ini didasarkan pada pengamatan bahwa harga aset yang telah mengalami kenaikan cenderung terus naik, dan harga yang telah menurun cenderung terus turun untuk sementara waktu.

Mengelola Keuangan dengan Menggunakan Keuangan Perilaku

Dengan memahami keuangan perilaku, individu dan manajer investasi dapat merancang strategi yang lebih baik untuk mengurangi dampak negatif dari emosi dan bias. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa ditempuh:

1. Pendidikan dan Kesadaran : Menunjukkan kepada investor berbagai bias yang dapat memengaruhi keputusan mereka dan cara menghindarinya. Misalnya, latihan mindfulness dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pola pikir irasional dan emosi.

2. Penggunaan Algoritma dan Teknologi : Alat bantu berbasis teknologi seperti robo-advisors menggunakan algoritma untuk memberikan nasihat investasi yang objektif dan mengurangi pengaruh emosi manusia dalam pengambilan keputusan.

3. Diversifikasi Portofolio : Mengurangi risiko dengan mendiversifikasi portofolio investasi. Hal ini dapat membantu mengurangi pengaruh volatility market terhadap keseluruhan kekayaan investor.

4. Konsultasi dengan Ahli Keuangan : Bekerja sama dengan penasihat keuangan dapat membantu individu membuat keputusan yang lebih rasional dan bijaksana, serta memberi panduan dalam menghadapi berbagai situasi keuangan yang kompleks.

Kesimpulan

Keuangan perilaku adalah bidang yang sangat relevan dalam dunia keuangan modern, karena memberikan wawasan berharga mengenai bagaimana faktor psikologis dan emosional memengaruhi keputusan keuangan individu dan perilaku pasar. Dengan memahami konsep utama dalam keuangan perilaku seperti bias kognitif, teori prospek, dan heuristik, baik individu maupun lembaga keuangan dapat membuat strategi yang lebih efektif dan efisien.

READ  Menggunakan perangkat lunak akuntansi

Melalui pengetahuan ini, kita bisa mengelola keuangan dengan lebih baik, mengurangi risiko, dan membuat keputusan yang lebih rasional, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan finansial. Jadi, pada era informasi dan teknologi yang terus berkembang ini, pemahaman mendalam tentang keuangan perilaku adalah kunci untuk navigasi yang sukses dalam dunia keuangan yang kompleks dan sering kali tak terduga.

Tinggalkan komentar