Teknik Perawatan Pasca Bedah Mulut
Perawatan pasca operasi bedah mulut merupakan aspek kritikal dalam proses penyembuhan yang bertujuan untuk memastikan bahwa pasien dapat pulih dengan lancar tanpa komplikasi yang signifikan. Bedah mulut sendiri bisa mencakup berbagai prosedur, mulai dari pencabutan gigi bungsu, pembedahan rahang, implan gigi, hingga operasi periodontal. Berikut ini adalah beberapa teknik dan langkah-langkah penting dalam merawat pasien setelah menjalani operasi bedah mulut.
1. Pengendalian Pendarahan
Pendarahan merupakan kondisi yang biasa terjadi setelah operasi mulut. Untuk mengatasi ini, dokter biasanya memberikan perban atau kain kasa yang diminta untuk digigit oleh pasien selama 30 hingga 45 menit setelah operasi. Tekanan lembut dari gigitan tersebut membantu menghentikan pendarahan. Jika pendarahan masih berlangsung, pasien bisa mengganti kain kasa dengan yang baru dan tetap menggigit selama beberapa waktu. Saat melakukannya, sebaiknya posisi kepala tetap lebih tinggi dari tubuh (duduk atau setengah berbaring).
Hindari berkumur keras atau meniup hidung karena dapat merusak bekuan darah yang sudah terbentuk. Pasien juga harus menghindari merokok karena akan memperlambat proses pembekuan darah dan bisa menyebabkan “dry socket” atau lubang kering, kondisi di mana bekuan darah yang terbentuk di lokasi operasi tercabut dan menyebabkan rasa nyeri yang intens dan penyembuhan yang terganggu.
2. Mengendalikan Pembengkakan
Pembengkakan adalah respons alami tubuh terhadap operasi dan bisa berlangsung hingga 72 jam pasca operasi. Untuk mengatasi pembengkakan, pasien bisa menerapkan paket es di area pipi selama 20 menit, kemudian istirahat selama 20 menit, dan kemudian ulangi siklus ini. Setelah 24-48 jam pertama, paket es biasanya digantikan dengan kompres hangat untuk membantu mengurangi pembengkakan lebih lanjut dan meningkatkan sirkulasi darah di area yang terkena.
3. Mengelola Nyeri
Nyeri pasca operasi bisa diatasi dengan pemberian obat penghilang rasa sakit yang diresepkan oleh dokter. Biasanya dokter akan memberikan NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) seperti ibuprofen. Untuk nyeri yang lebih besar, dokter mungkin meresepkan narkotika dalam jangka waktu pendek.
Adapun penting untuk mematuhi dosis dan petunjuk penggunaan obat yang diberikan oleh dokter serta tidak mencampur obat tanpa persetujuan medis. Penyalahgunaan obat penghilang rasa sakit dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk rawan kecanduan dalam kasus penggunaan narkotika.
4. Mengonsumsi Makanan dan Minuman
Pasca bedah mulut, diet pasien harus diperhatikan dengan baik. Hindarilah makanan berbahan keras, pedas, atau asam yang bisa merangsang luka atau menyebabkan iritasi. Fokus pada makanan yang lembut atau cair seperti yogurt, bubur, smoothies, dan sup.
Pasien juga disarankan untuk minum banyak air, namun hindari minuman panas atau beralkohol dan hindari menggunakan sedotan untuk minum selama setidaknya 24 jam setelah operasi. Penggunaan sedotan dapat menciptakan tekanan negatif di mulut yang bisa merusak bekuan darah di lokasi operasi.
5. Kebersihan Mulut
Kebersihan mulut pasca bedah tetap penting untuk mencegah infeksi. Akan tetapi, pasien harus menghindari berkumur keras atau menyikat gigi di area sekitar operasi selama 24 jam pertama. Setelah itu, dapat mulai membersihkan mulut dengan cara berkumur lembut menggunakan larutan garam (satu sendok teh garam ditambahkan ke segelas air hangat). Hal ini bisa dilakukan beberapa kali sehari untuk membantu membersihkan sisa makanan dan kuman dari sekitar luka operasi.
Menyikat gigi tetap boleh dilakukan, namun harus dilakukan dengan hati-hati, terutama di sekitar area operasi. Gunakan sikat gigi dengan bulu halus dan gerakan menyikat lembut agar tidak mengiritasi luka yang masih dalam proses penyembuhan.
6. Aktivitas Fisik
Pasien harus menghindari aktivitas fisik berat setidaknya selama seminggu pertama pasca operasi. Aktivitas fisik berat bisa meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung yang dapat memicu peningkatan pendarahan atau pembengkakan. Sebaiknya penerapan istirahat dan relaksasi didalam program harian pasien agar tubuh dapat fokus pada proses healing.
7. Pemantauan dan Tindak Lanjut
Kunjungan tindak lanjut ke dokter gigi atau ahli bedah mulut adalah bagian penting dari perawatan pasca operasi. Selama kunjungan ini, dokter akan memeriksa kemajuan penyembuhan, memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda infeksi atau komplikasi, serta memberikan instruksi lebih lanjut bila diperlukan.
Pemantauan juga dilakukan secara mandiri oleh pasien, dimana setiap gejala yang tidak normal seperti pendarahan berlebihan, nyeri hebat, demam, atau tanda infeksi perlu segera dilaporkan ke dokter.
8. Penggunaan Antibiotik
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi, terutama jika prosedur bedah yang dilakukan memerlukan penetrasi ke dalam tulang atau ketika risiko infeksi dianggap tinggi. Pasien harus menghabiskan seluruh antibiotik yang diresepkan, meskipun mereka sudah merasa lebih baik sebelumnya, untuk mencegah perkembangan resistensi bakteri.
9. Perawatan Pasca Pengangkatan Jahitan
Beberapa prosedur bedah mulut melibatkan penjahitan luka. Jahitan ini bisa berupa yang larut sendiri (absorbable) atau yang perlu dilepas setelah beberapa hari/t minggu. Pada kunjungan tindak lanjut, dokter akan mengevaluasi kondisi penyembuhan dan memutuskan jika jahitan harus dilepas.
Tetap perhatikan kebersihan area jahitan dan hindari menggosok atau menyeret makanan keras di atas jahitan.
Untuk mencapai hasil penyembuhan yang optimal setelah bedah mulut, kerjasama antara pasien dan tim medis adalah kunci. Pasien harus mematuhi semua instruksi yang diberikan dan tidak ragu untuk bertanya jika ada hal yang tidak jelas atau jika mengalami masalah selama proses penyembuhan. Dengan teknik perawatan yang tepat dan tindak lanjut yang baik, penyembuhan dapat berlangsung dengan cepat dan komplikasi dapat diminimalisir.