Asuhan kebidanan pada kasus placenta previa

Asuhan Kebidanan pada Kasus Placenta Previa

Pendahuluan

Placenta previa adalah kondisi kehamilan di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh pembukaan serviks. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan berat sebelum atau selama persalinan dan memerlukan penanganan medis yang cermat. Asuhan kebidanan adalah salah satu komponen krusial dalam manajemen placenta previa untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Artikel ini akan mendalami aspek-aspek asuhan kebidanan pada kasus placenta previa, serta intervensi yang diperlukan untuk mengelola kondisi ini secara efektif.

Definisi dan Klasifikasi

Placenta previa didefinisikan sebagai kondisi di mana plasenta berada di bawah rahim, menutupi sebagian atau seluruh pembukaan serviks. Plasenta yang terletak di dekat atau di atas serviks dapat menghalangi jalan lahir dan menjadi sumber perdarahan signifikan. Kondisi ini diklasifikasikan menjadi tiga kategori berdasarkan lokasi plasenta:

1. Placenta previa marginalis : Plasenta terletak dekat tepi pembukaan serviks.
2. Placenta previa partialis : Plasenta sebagian menutupi pembukaan serviks.
3. Placenta previa totalis : Plasenta sepenuhnya menutupi pembukaan serviks.

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya placenta previa, antara lain:
– Riwayat kehamilan dengan placenta previa
– Pernah mengalami operasi caesar
– Penggunaan teknik reproduksi berbantu
– Usia ibu yang lebih tua, terutama di atas 35 tahun
– Riwayat kuretase atau operasi uterus lainnya
– Merokok dan penyalahgunaan narkoba

Gejala dan Diagnosis

Placenta previa sering kali tidak menunjukkan gejala sampai trimester ketiga atau saat persalinan. Namun, gejala utama yang harus diwaspadai adalah perdarahan vag ina yang tidak disertai rasa sakit selama paruh kedua kehamilan. Biasanya, perdarahan ini berwarna merah terang dan bisa saja terjadi secara mendadak.

READ  Peran bidan dalam pelayanan kesehatan masyarakat

Diagnosis placenta previa dilakukan melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). USG abdominal dan transvagina adalah metode yang paling akurat untuk menentukan lokasi plasenta. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan 18-20 minggu dan dapat diulangi pada trimester ketiga jika ada kecurigaan placenta previa.

Asuhan Kebidanan dan Manajemen

1. Evaluasi dan Pemantauan

Setelah diagnosis placenta previa ditegakkan, langkah pertama dalam asuhan kebidanan adalah melakukan pemantauan ketat terhadap ibu dan janin. Evaluasi klinis meliputi:

– Pemantauan Perdarahan : Ibu hamil perlu dipantau untuk tanda-tanda perdarahan. Kapan pun terjadi perdarahan, penting untuk segera mencari tindakan medis.
– Pemantauan Janin : Pemeriksaan rutin terhadap kondisi janin melalui USG dan non-stress test (NST) untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan janin.

2. Istirahat dan Pembatasan Aktivitas

Sebagian besar ibu dengan placenta previa disarankan untuk menghindari aktivitas fisik yang berat dan beristirahat di tempat tidur kalau perlu. Pembatasan aktivitas ini bertujuan untuk mengurangi risiko perdarahan. Penderita juga disarankan untuk menghindari hubungan se sual dan pemeriksaan dalam yang tidak diperlukan.

3. Penanganan Perdarahan

Jika terjadi perdarahan, penanganan pertama adalah menstabilkan kondisi ibu. Penderita mungkin memerlukan cairan intravena atau transfusi darah tergantung pada tingkat keparahan perdarahan. Pada kasus perdarahan berat, segera rawat inap mungkin diperlukan untuk observasi dan penanganan yang lebih intensif.

4. Terapi Medis dan Obat-obatan

Pada kasus placenta previa, obat-obatan yang digunakan meliputi kortikosteroid untuk mempercepat pematangan paru-paru janin jika diprediksi akan terjadi persalinan premature. Selain itu, tokolitik (obat untuk menunda persalinan) mungkin juga digunakan jika ada tanda-tanda persalinan prematur.

5. Persalinan

Pilihan metode persalinan pada placenta previa sangat tergantung pada kondisi klinis ibu dan janin, serta lokasi dan jenis placenta previa. Persalinan pervaginam jarang dianjurkan dan biasanya keputusan untuk persalinan caesar lebih disukai terutama pada kasus placenta previa partialis dan totalis. Waktu optimal untuk persalinan biasanya ditentukan menurut perkembangan kehamilan dan tingkat keparahan gejala.

READ  Asuhan kebidanan pada kasus pendarahan antepartum

Aspek Psikologis dan Edukasi

1. Konseling Psikologis

Memiliki placenta previa dapat menimbulkan kecemasan dan stres bagi ibu hamil. Oleh karena itu, konseling psikologis adalah bagian penting dari asuhan kebidanan. Kebidanan harus menyediakan dukungan emosional dan konseling untuk membantu ibu dan keluarga mengatasi ketakutan dan kekhawatiran mereka.

2. Edukasi

Edukasi adalah komponen vital lainnya. Ibu hamil perlu diberi pengetahuan yang cukup tentang kondisi mereka, termasuk tanda-tanda peringatan yang harus diwaspadai, prosedur perawatan yang akan dijalani, dan pentingnya mematuhi pengarahan medis. Edukasi juga harus mencakup informasi tentang perencanaan persalinan dan pentingnya persiapan untuk kemungkinan persalinan caesar.

Kesimpulan

Placenta previa adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian khusus dalam asuhan kebidanan. Asuhan kebidanan yang efektif melibatkan pemantauan yang ketat terhadap kondisi ibu dan janin, penanganan perdarahan, pembatasan aktivitas, dan rencana persalinan yang komprehensif. Di samping itu, perhatian terhadap aspek psikologis dan edukasi bagi ibu hamil sangat penting untuk memastikan kesejahteraan ibu dan janin. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berpusat pada pasien, risiko dan komplikasi yang mungkin timbul dari placenta previa dapat dikelola secara efektif, memastikan hasil kehamilan yang sehat dan aman.

Tinggalkan komentar