Perlakuan pasca panen pada buah mangga

Perlakuan Pasca Panen pada Buah Mangga

Mangga (Mangifera indica) adalah salah satu buah tropis yang paling dikenal dan dikonsumsi di seluruh dunia. Di Indonesia, mangga tidak hanya dikonsumsi segar tetapi juga diolah menjadi berbagai produk seperti jus, manisan, dan selai. Agar buah mangga tetap dalam kondisi prima dan layak konsumsi setelah dipanen, perlu diterapkan berbagai perlakuan pasca panen. Perlakuan ini tidak hanya bertujuan untuk memperpanjang masa simpan buah, tetapi juga untuk mempertahankan kualitas rasa, tekstur, dan penampilan. Berikut adalah langkah-langkah yang umum diambil dalam perlakuan pasca panen pada buah mangga.

1. Pemanenan yang Tepat

Pemanenan merupakan tahap awal yang sangat krusial. Mangga harus dipanen pada saat tingkat kematangan yang tepat, yang biasanya ditentukan berdasarkan warna kulit, rasa, dan tekstur. Memanen mangga terlalu awal atau terlalu lambat dapat mempengaruhi kualitas buah selama penyimpanan dan distribusi.

2. Penyortiran dan Pengkelasan

Setelah dipanen, mangga harus disortir dan diklasifikasikan berdasarkan ukuran, warna, dan mutu. Penyortiran dilakukan untuk memisahkan mangga yang rusak, cacat, atau tidak sesuai standar pasar. Pengkelasan mempermudah proses pemasaran dan membantu dalam penentuan harga jual buah.

3. Pencucian

Mangga yang telah dipanen perlu dicuci untuk menghilangkan kotoran, sisa pestisida, dan mikroorganisme yang menempel pada permukaan kulit. Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan air bersih yang dicampur dengan sedikit deterjen atau larutan desinfektan yang aman untuk makanan. Setelah dicuci, mangga harus dikeringkan dengan baik untuk mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri selama penyimpanan.

4. Perlakuan dengan Bahan Kimia Antijamur

Untuk memperpanjang masa simpan, mangga dapat direndam atau disemprot dengan larutan bahan kimia antijamur seperti Thiabendazole atau Imazalil. Perlakuan ini bisa membantu mengurangi infeksi penyakit pasca panen seperti busuk buah yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.

See also  Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

5. Pengemasan

Pengemasan yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas dan kebersihan mangga selama proses distribusi. Mangga biasanya dikemas dalam kotak kardus berlubang atau peti kayu yang memungkinkan sirkulasi udara. Beberapa produsen juga menggunakan bahan pengemas inovatif seperti film plastik yang berpori untuk mengatur transmisi uap air dan gas, yang dapat memperpanjang umur simpan buah.

6. Penyimpanan

Penyimpanan mangga pada suhu dan kelembaban yang tepat adalah kunci utama untuk mempertahankan kualitas buah. Suhu optimal untuk menyimpan mangga adalah sekitar 13-15 derajat Celsius, dengan kelembaban relatif antara 85-90%. Kondisi ini membantu mengurangi laju respirasi dan penguapan air dari buah, sehingga mangga tidak cepat mengalami kerusakan atau pembusukan.

7. Pengaturan Atmosfer

Pengaturan atmosfer dalam ruang penyimpanan dapat dilakukan untuk memperpanjang umur simpan mangga. Dengan mengurangi kadar oksigen dan meningkatkan kadar karbon dioksida di sekitar buah, laju respirasi buah dapat ditekan. Teknik ini dikenal sebagai penyimpanan bersuhu dan beratmosfer terkontrol (Controlled Atmosphere Storage).

8. Pengiriman dan Distribusi

Selama pengiriman dan distribusi, mangga harus tetap berada pada kondisi suhu dan kelembaban yang optimal. Kontainer berpendingin (Refrigerated Container) sering digunakan untuk mengangkut mangga jarak jauh, baik dengan transportasi darat, laut, atau udara. Pemantauan kondisi lingkungan di dalam kontainer sangat penting untuk memastikan mangga tetap dalam kondisi baik hingga sampai ke tangan konsumen.

9. Pemantauan dan Inspeksi

Selama proses penyimpanan dan distribusi, pemantauan dan inspeksi rutin harus dilakukan untuk mendeteksi adanya tanda-tanda kerusakan atau penurunan kualitas mangga. Inspeksi ini dapat mencakup pemeriksaan visual, pengukuran berat, dan pengujian kadar gula serta keasaman buah. Tindakan pencegahan segera harus diambil jika ditemukan adanya masalah.

See also  Penanaman seledri di dataran rendah

10. Penanganan Pra-Distribusi kepada Konsumen

Sebelum mangga didistribusikan kepada konsumen akhir, beberapa produsen melakukan perlakuan tambahan seperti pemolesan buah untuk mempercantik penampilan dan menarik minat pembeli. Selain itu, ada juga yang melakukan proses pematangan buatan dengan cara meletakkan mangga di ruangan dengan atmosfer etilen untuk mempercepat proses pematangan.

11. Teknologi Canggih dalam Perlakuan Pasca Panen

Perkembangan teknologi canggih juga telah membawa perubahan signifikan dalam perlakuan pasca panen mangga. Beberapa teknologi modern yang digunakan meliputi:

– Teknologi Pemrosesan Nano : Penggunaan partikel nano untuk melapisi permukaan mangga guna melindungi buah dari serangan mikroorganisme dan memperpanjang umur simpan.
– Teknologi Mapping : Penggunaan pemetaan digital untuk memantau kondisi lingkungan penyimpanan secara real-time dan memberikan data yang akurat untuk pengambilan keputusan.
– Dengan Sensor Tekanan : Penggunaan sensor untuk mendeteksi adanya tekanan yang tidak normal pada buah selama penyimpanan dan pengiriman, yang dapat mengindikasikan potensi kerusakan.

12. Edukasi Petani dan Pelaku Usaha

Edukasi petani dan pelaku usaha mengenai teknik-teknik perlakuan pasca panen yang baik sangat penting. Pelatihan dan penyuluhan mengenai praktik terbaik dalam pemanenan, pengemasan, dan penyimpanan dapat meningkatkan kualitas dan nilai jual mangga secara keseluruhan. Pemerintah dan lembaga terkait sering kali mengadakan program-program pelatihan untuk mendukung hal ini.

13. Peran Rantai Pasok

Rantai pasok yang efisien dan terintegrasi memainkan peran penting dalam menjaga kualitas mangga dari kebun hingga sampai ke tangan konsumen. Setiap mata rantai, mulai dari petani, pengepul, distributor, hingga pengecer, harus memahami pentingnya penanganan yang baik dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.

Kesimpulan

Perlakuan pasca panen pada buah mangga melibatkan berbagai tahapan yang harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat. Mulai dari pemanenan yang benar, penyortiran, pencucian, perlakuan kimia antijamur, hingga pengemasan dan penyimpanan yang sesuai. Teknologi canggih dan edukasi bagi petani juga memainkan peran penting untuk meningkatkan kualitas dan umur simpan mangga. Dengan menerapkan perlakuan pasca panen yang baik, diharapkan mangga dapat mencapai konsumen dalam kondisi terbaik, memberikan kepuasan maksimal, serta meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha di sektor agribisnis.

Leave a Comment