Prinsip kerja fotodioda dan fototransistor

Prinsip Kerja Fotodioda Dan Fototransistor

Fotodioda dan fototransistor adalah dua jenis perangkat optoelektronika yang mengkonversi cahaya menjadi sinyal listrik. Mereka digunakan dalam berbagai aplikasi seperti sensor cahaya, detektor gerakan, komunikasi optik, dan banyak lagi. Prinsip kerja keduanya mirip, namun perbedaan terletak pada struktur dan karakteristik masing-masing.

1. Fotodioda
Fotodioda adalah perangkat semikonduktor yang terdiri dari lapisan aktif yang memisahkan elektron dan lubang ketika cahaya jatuh padanya. Lapisan ini biasanya terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon.

Cara kerja fotodioda adalah sebagai berikut:
– Ketika foton cahaya jatuh pada lapisan aktif fotodioda, mereka dapat mengeksitasi (mengangkat energi) elektron bebas dan lubang.
– Elektron-elektron ini kemudian dapat bergerak melalui medan listrik yang ada di sekitarnya.
– Arus yang dihasilkan oleh elektron yang bergerak melalui medan listrik ini adalah sinyal listrik yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi.

2. Fototransistor
Fototransistor adalah transistor yang sensitif terhadap cahaya. Struktur dasarnya mirip dengan transistor bipolar, dengan adanya tiga lapisan semikonduktor – basis, emitor, dan kolektor.

Cara kerja fototransistor adalah sebagai berikut:
– Ketika cahaya jatuh pada lapisan aktif fototransistor, elektron di lapisan basis akan mengeksitasi.
– Elektron ini kemudian bergerak menuju emitor, dan pada saat itu, sejumlah elektron tambahan akan dilepaskan.
– Ini mengakibatkan arus basis meningkat, yang menginduksi arus kolektor yang lebih besar.
– Jadi, fototransistor meningkatkan arus ketika cahaya mengenainya, berbeda dengan transistor biasa yang dikendalikan oleh arus basis yang diberikan.

Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Prinsip Kerja Fotodioda dan Fototransistor

1. Apa yang dimaksud dengan fotodioda?
Jawab: Fotodioda adalah perangkat semikonduktor yang mengubah cahaya menjadi sinyal listrik dengan cara memisahkan elektron dan lubang yang dihasilkan oleh cahaya.

READ  Aplikasi elektro dalam kedokteran

2. Apa yang menjadi lapisan aktif dalam fotodioda?
Jawab: Lapisan aktif fotodioda biasanya terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon.

3. Bagaimana fotodioda bekerja?
Jawab: Ketika cahaya jatuh pada fotodioda, elektron dan lubang terbentuk pada lapisan aktif. Arus yang dihasilkan oleh gerakan elektron melalui medan listrik ini adalah sinyal listrik.

4. Apa perbedaan utama antara fotodioda dan fototransistor?
Jawab: Fotodioda adalah perangkat dua-terminal, sedangkan fototransistor memiliki tiga terminal dan beroperasi seperti transistor bipolar.

5. Apa yang dimaksud dengan fototransistor?
Jawab: Fototransistor adalah transistor yang sensitif terhadap cahaya, di mana cahaya yang jatuh di lapisan aktif menginduksi arus yang lebih besar melalui kolektor.

6. Apa yang menjadi lapisan dasar fototransistor?
Jawab: Lapisan dasar fototransistor terdiri dari basis, emitor, dan kolektor.

7. Bagaimana cara kerja fototransistor?
Jawab: Ketika cahaya mengenai fototransistor, partikel partikel yang terkena menjadi eksitasi elektron yang akhirnya memicu arus yang lebih besar.

8. Mengapa fototransistor disebut sebagai sensor cahaya?
Jawab: Fototransistor berfungsi mengubah cahaya menjadi sinyal listrik. Oleh karena itu, ia digunakan secara luas sebagai sensor cahaya.

9. Apa kegunaan fotodioda dan fototransistor?
Jawab: Fotodioda dan fototransistor digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sensor cahaya, detektor gerakan, komunikasi optik, dan banyak lagi.

10. Bagaimana cara mengukur intensitas cahaya menggunakan fotodioda?
Jawab: Intensitas cahaya dapat diukur dengan mengukur arus yang dihasilkan oleh fotodioda ketika terkena cahaya.

11. Sebutkan tiga jenis fototransistor.
Jawab: Tiga jenis fototransistor adalah fototransistor bipolar, fototransistor jembatan, dan fototransistor Darlington.

12. Apa yang dimaksud dengan arus luluh pada fototransistor?
Jawab: Arus luluh adalah arus yang dilepaskan ketika elektron yang tereksitasi naik ke tingkat energi yang lebih tinggi dan menanggalkan elektron dari basis.

READ  Dasar teori komunikasi TDM

13. Apa yang dimaksud dengan efisiensi kuantum fotodioda?
Jawab: Efisiensi kuantum fotodioda mengacu pada kemampuan fotodioda untuk menghasilkan elektron dengan setiap foton cahaya yang jatuh padanya.

14. Apa yang menentukan responsivitas fotodioda?
Jawab: Responsivitas fotodioda ditentukan oleh kecepatan pemulihan dioda dan efisiensi kuantum dioda.

15. Apa yang bisa mempengaruhi sifat fototransistor?
Jawab: Sifat fototransistor dapat dipengaruhi oleh suhu, tegangan kolektor, hambatan emitor, dan cahaya yang jatuh padanya.

16. Mengapa responsivitas fototransistor lebih tinggi daripada fotodioda?
Jawab: Fototransistor memiliki responsivitas yang lebih tinggi karena memiliki penguatan arus yang lebih besar.

17. Bagaimana fotodioda dan fototransistor digunakan dalam komunikasi optik?
Jawab: Fotodioda dan fototransistor digunakan sebagai detektor optik yang mengubah sinyal optik menjadi sinyal listrik yang dapat diproses.

18. Apa yang dimaksud dengan waktu pemulihan fotodioda?
Jawab: Waktu pemulihan fotodioda adalah waktu yang dibutuhkan dioda untuk mencapai kondisi awal setelah terkena cahaya.

19. Apa kekurangan utama fotodioda dan fototransistor?
Jawab: Kekurangan utama fotodioda dan fototransistor adalah sensitivitas yang rendah terhadap cahaya inframerah.

20. Bagaimana perawatan dan penanganan yang baik untuk fotodioda dan fototransistor?
Jawab: Fotodioda dan fototransistor perlu dijaga kebersihannya dan harus dihindari paparan langsung terhadap cahaya yang kuat untuk menjaga kinerjanya.

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan komentar