Soal 1: Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit?
Pembahasan: Larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung ion-ion yang bergerak bebas dan mampu menghantarkan arus listrik. Contohnya adalah larutan natrium klorida (NaCl), yang membentuk ion Na⁺ dan Cl⁻ saat dilarutkan dalam air.
Soal 2: Apa yang dimaksud dengan larutan non-elektrolit?
Pembahasan: Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak mengandung ion bebas dan oleh karena itu tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya adalah gula (sukrosa) yang dilarutkan dalam air.
Soal 3: Sebutkan dan jelaskan tiga faktor yang mempengaruhi kekuatan konduktivitas larutan elektrolit.
Pembahasan:
- Konsentrasi Ion: Semakin banyak ion dalam larutan, semakin baik larutan tersebut menghantarkan arus listrik.
- Mobilitas Ion: Semakin cepat ion bergerak, semakin baik larutan tersebut menghantarkan arus listrik.
- Ukuran Ion: Ion yang lebih kecil biasanya bergerak lebih cepat dan oleh karena itu lebih baik dalam menghantarkan arus listrik.
Soal 4: Mengapa larutan gula (sukrosa) adalah non-elektrolit?
Pembahasan: Larutan gula (sukrosa) adalah non-elektrolit karena ketika gula dilarutkan dalam air, molekul gula tidak memecah menjadi ion. Sebaliknya, molekul gula tetap utuh sebagai molekul, sehingga tidak bisa menghantarkan arus listrik.
Soal 5: Jelaskan mengapa larutan natrium klorida (NaCl) adalah elektrolit kuat.
Pembahasan: Larutan natrium klorida (NaCl) adalah elektrolit kuat karena ketika NaCl dilarutkan dalam air, ia sepenuhnya terionisasi menjadi ion Na⁺ dan Cl⁻. Ion-ion ini bebas bergerak dalam larutan, yang memungkinkan larutan untuk menghantarkan arus listrik dengan efisien.
Soal 6: Apa yang dimaksud dengan elektrolit lemah? Berikan contoh.
Pembahasan: Elektrolit lemah adalah suatu senyawa yang hanya sebagian kecil dari molekulnya terionisasi dalam larutan. Oleh karena itu, larutan elektrolit lemah menghantarkan listrik, tetapi tidak seefisien elektrolit kuat. Contoh dari elektrolit lemah adalah asam asetat (CH₃COOH).
Soal 7: Sebutkan dua contoh larutan non-elektrolit selain larutan gula.
Pembahasan: Dua contoh larutan non-elektrolit selain larutan gula adalah larutan etanol (C₂H₅OH) dan larutan gliserol (C₃H₈O₃). Kedua senyawa ini, ketika dilarutkan dalam air, tidak terionisasi menjadi ion dan oleh karena itu tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Soal 8: Jelaskan peran elektrolit dalam sel tubuh manusia.
Pembahasan: Elektrolit dalam tubuh manusia memiliki berbagai peran penting, termasuk mengatur keseimbangan cairan tubuh, membantu konduksi saraf, dan berkontribusi pada fungsi otot. Misalnya, ion kalsium penting untuk kontraksi otot, ion kalium dan natrium penting untuk konduksi saraf, dan ion bikarbonat membantu mengatur pH tubuh.
Soal 9: Mengapa larutan asam sulfat (H₂SO₄) adalah elektrolit kuat?
Pembahasan: Larutan asam sulfat (H₂SO₄) adalah elektrolit kuat karena ketika H₂SO₄ dilarutkan dalam air, ia sepenuhnya terionisasi menjadi ion H⁺ dan SO₄²⁻. Ion-ion ini bebas bergerak dalam larutan, yang memungkinkan larutan untuk menghantarkan arus listrik dengan efisien.
Soal 10: Apa perbedaan antara elektrolit kuat dan elektrolit lemah berdasarkan tingkat ionisasi?
Pembahasan: Elektrolit kuat adalah senyawa yang ketika dilarutkan dalam air, hampir semua molekulnya terionisasi menjadi ion. Oleh karena itu, elektrolit kuat menghantarkan listrik dengan sangat efisien. Contoh: NaCl, HCl, dan H₂SO₄.
Elektrolit lemah adalah senyawa yang ketika dilarutkan dalam air, hanya sebagian kecil dari molekulnya terionisasi menjadi ion. Oleh karena itu, elektrolit lemah menghantarkan listrik, tetapi tidak seefisien elektrolit kuat. Contoh: CH₃COOH, NH₃.