fbpx

Siapa penemu teori hereditas

Siapa penemu teori hereditas

Pendahuluan

Teori hereditas, atau teori warisan genetik, adalah salah satu konsep fundamental dalam biologi yang menjelaskan bagaimana sifat atau karakteristik diwariskan dari generasi ke generasi. Tapi siapa yang pertama kali memperkenalkan teori ini? Artikel ini akan fokus pada Gregor Mendel, ilmuwan yang dikenal sebagai “Bapak Genetika.”

Kehidupan Gregor Mendel

Gregor Johann Mendel lahir pada tanggal 20 Juli 1822 di Heinzendorf, Silesia, Kekaisaran Austria (sekarang Hyncice, Republik Ceko). Mendel adalah seorang biarawan Agustinian dan juga ilmuwan amatir. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di biara St. Thomas di Brünn (sekarang Brno, Republik Ceko), tempat ia melakukan penelitian-penelitiannya.

Penelitian Mendel

Gregor Mendel terkenal dengan eksperimen penanaman kacang polongnya. Eksperimen ini dilakukan antara tahun 1856 dan 1863. Mendel memilih tujuh karakteristik kacang polong yang berbeda, seperti warna bunga, bentuk biji, dan lain-lain, dan kemudian melakukan persilangan antara tanaman dengan karakteristik yang berbeda.

Hukum Mendel

Dari eksperimen ini, Mendel merumuskan dua hukum dasar hereditas yang sekarang dikenal sebagai Hukum Mendel:

Hukum Segregasi: Pasangan alel dari masing-masing gen dipisahkan saat pembentukan gamet.
Hukum Asortasi Independen: Alel dari dua atau lebih gen yang berbeda berpisah atau mengasortasi secara independen dari satu sama lain saat pembentukan gamet.

Kedua hukum ini memberikan dasar bagi apa yang sekarang kita kenal sebagai genetika Mendeliana.

Penerimaan Teori

Awalnya, temuan Mendel tidak mendapatkan perhatian yang signifikan. Ia mempublikasikan hasil penelitiannya pada tahun 1866 dalam sebuah jurnal ilmiah lokal, tetapi para ilmuwan pada saat itu tidak memberikan banyak perhatian. Baru pada awal abad ke-20, setelah rediskoveri oleh tiga ilmuwan yaitu Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak, karya Mendel mulai mendapatkan pengakuan.

BACA JUGA  Ekologi gunung dan kehidupannya

Kesimpulan

Gregor Mendel adalah ilmuwan yang memperkenalkan teori hereditas melalui eksperimen penanaman kacang polongnya. Walaupun pada awalnya tidak mendapatkan pengakuan yang layak, karyanya sekarang dianggap sebagai dasar dari ilmu genetika modern. Kedua hukumnya tentang hereditas, yaitu hukum segregasi dan hukum asortasi independen, terus digunakan sebagai prinsip dasar dalam studi genetika.

SOAL DAN PEMBAHASAN

Soal 1: Siapa yang dikenal sebagai “Bapak Genetika”?

Pembahasan: Gregor Mendel dikenal sebagai “Bapak Genetika” karena kontribusinya yang sangat besar dalam memahami prinsip-prinsip hereditas.

Soal 2: Di mana Gregor Mendel lahir?

Pembahasan: Gregor Mendel lahir di Heinzendorf, Silesia, Kekaisaran Austria, yang sekarang adalah Hyncice, Republik Ceko.

Soal 3: Apa profesi Gregor Mendel selain sebagai ilmuwan?

Pembahasan: Selain sebagai ilmuwan, Gregor Mendel juga adalah seorang biarawan Agustinian.

Soal 4: Di mana Mendel melakukan eksperimen penanamannya?

Pembahasan: Mendel melakukan eksperimen penanamannya di biara St. Thomas di Brünn, sekarang Brno, Republik Ceko.

Soal 5: Mengapa Mendel memilih kacang polong untuk eksperimennya?

Pembahasan: Mendel memilih kacang polong karena mereka memiliki karakteristik yang jelas dan mudah dipisahkan, serta memiliki siklus hidup yang relatif pendek.

BACA JUGA  Karakteristik tumbuhan lumut

Soal 6: Apa saja hukum hereditas yang dirumuskan oleh Mendel?

Pembahasan: Mendel merumuskan dua hukum dasar hereditas, yaitu Hukum Segregasi dan Hukum Asortasi Independen.

Soal 7: Apa yang dimaksud dengan Hukum Segregasi Mendel?

Pembahasan: Hukum Segregasi menyatakan bahwa pasangan alel dari masing-masing gen dipisahkan saat pembentukan gamet.

Soal 8: Apa yang dimaksud dengan Hukum Asortasi Independen Mendel?

Pembahasan: Hukum Asortasi Independen menyatakan bahwa alel dari dua atau lebih gen yang berbeda berpisah atau mengasortasi secara independen dari satu sama lain saat pembentukan gamet.

Soal 9: Kapan Mendel melakukan eksperimen kacang polongnya?

Pembahasan: Mendel melakukan eksperimen kacang polongnya antara tahun 1856 dan 1863.

Soal 10: Apakah temuan Mendel langsung diakui oleh komunitas ilmiah?

Pembahasan: Tidak, temuan Mendel awalnya tidak mendapatkan perhatian yang signifikan dan baru mendapatkan pengakuan di awal abad ke-20.

Soal 11: Siapa saja ilmuwan yang melakukan rediskoveri terhadap karya Mendel?

Pembahasan: Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak adalah ilmuwan yang melakukan rediskoveri terhadap karya Mendel.

Soal 12: Apa yang diwariskan dari orang tua ke anak menurut Mendel?

Pembahasan: Menurut Mendel, alel atau varian dari gen diwariskan dari orang tua ke anak melalui gamet.

Soal 13: Apa peran gamet dalam teori hereditas Mendel?

Pembahasan: Gamet berfungsi sebagai pembawa informasi genetik dari orang tua ke anak dalam teori hereditas Mendel.

BACA JUGA  Apa saja yang termasuk jenis jenis partisipasi remaja dalam penanggulangan persebaran virus HIV

Soal 14: Bagaimana Mendel memilih karakteristik yang akan diuji dalam eksperimennya?

Pembahasan: Mendel memilih tujuh karakteristik kacang polong yang jelas dan mudah dipisahkan, seperti warna bunga dan bentuk biji.

Soal 15: Apakah Mendel mempublikasikan temuannya? Jika ya, kapan?

Pembahasan: Ya, Mendel mempublikasikan temuannya pada tahun 1866 dalam sebuah jurnal ilmiah lokal.

Soal 16: Apakah hukum Mendel berlaku untuk semua organisme?

Pembahasan: Walaupun hukum Mendel adalah dasar dari genetika, ada pengecualian dan kasus-kasus kompleks di mana hukum ini tidak sepenuhnya berlaku.

Soal 17: Apa yang membuat eksperimen Mendel berbeda dari peneliti lain pada masanya?

Pembahasan: Mendel menggunakan pendekatan yang sistematis dan matematis dalam eksperimennya, yang membedakannya dari peneliti lain pada masanya.

Soal 18: Mengapa Mendel memilih karakteristik yang mudah dipisahkan?

Pembahasan: Mendel memilih karakteristik yang mudah dipisahkan untuk memudahkan analisis dan interpretasi hasil eksperimennya.

Soal 19: Apakah Mendel mengetahui tentang struktur DNA?

Pembahasan: Tidak, struktur DNA belum ditemukan pada masa hidup Mendel. Pengetahuan tentang DNA datang jauh setelahnya.

Soal 20: Apa dampak dari karya Mendel pada ilmu genetika modern?

Pembahasan: Karya Mendel meletakkan dasar untuk ilmu genetika modern dan membantu kita memahami bagaimana sifat-sifat diwariskan dari generasi ke generasi.

Print Friendly, PDF & Email

Eksplorasi konten lain dari Biologi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca